Sample text


Seuntai madah untuk dihayati...Setitis ilmu itu bisa mencairkan selautan kejahilan yang bersarang di pelupuk rona hati, Iman itu dinding taqwa sedangkan taqwa itu perisai hati, Yang memusnahkan pastilah nafsu, di layan jangan, di lawan pun jangan, di didik perlu, di asuh mesti, Apapun yang terjadi ikhlas menjadi ubat penawar segalanya Yakin kepada Allah,kebahagiaan pasti menanti di Taman Syurga...

Saturday, February 25, 2012

KEBAHAGIAAN HAKIKI

Al-Imam Ibn Qayyim al-Jauziyyah (meninggal 751H) menulis di dalam kitabnya yang terkenal Madarij al-Salikin:

“Dalam jantung hati ada keserabutan yang tidak dapat dibersihkan melainkan dengan mengadap kepada Allah, padanya ada kesunyian yang tidak dapat dihilangkan melainkan perdampingan dengan Allah, padanya ada dukacita yang tidak dapat ditanggalkan kecuali dengan kegembiraan mengenali Allah dan ketulusan berhubungan dengan-Nya, padanya ada kegusaran yang tidak ditenangkan melainkan bersama Allah dan kembali kepada-Nya, padanya ada api kedukaan yang tidak dapat dipadamkan melainkan redha dengan perintah, larangan dan ketentuan Allah, menghayati kesabaran sehingga bertemu-Nya, padanya ada kefakiran yang tidak dapat ditampung melainkan dengan cinta dan penyerahan diri kepada Allah, sentiasa mengingati-Nya, keikhlasan yang benar kepada-Nya”.

Kebahagian yang hakiki ialah apabila ada tali hubungan dengan Allah SWT, kerana Dialah yang Maha Berkuasa mencampakkan kebahagiaan dan ketenangan ke dalam hati manusia. Bahagia apabila Allah memanjangkan umurnya serta diberikan nikmat untuk berlaku taat kepada-Nya. Itulah erti kebahagiaan.

Di situlah puncak yang dapat menghantar manusia menghirup sejuknya udara kehidupan berupa kebahagiaan yang hakiki dalam erti kebahagiaan di dunia dan akhirat.
 
Firman ALLAH SWT:

أَفَمَن شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَى نُورٍ مِّن رَّبِّهِ فَوَيْلٌ لِّلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُم مِّن ذِكْرِ اللَّهِ أُوْلَئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
“Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.” (az-Zumar: 22)

No comments:

Post a Comment